TIMES ACEH, ACEH – Warga di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, kembali menghentikan aktivitas kegiatan perusahaan tambang bijih besi milik PT Bumi Babahrot di Desa Pante Cermin, Rabu, 2 Oktober 2024.
Selama beroperasi, perusahaan diduga abai tentang pemanfaatan pekerja lokal dan sekitar perusahaan. Hal ini pun telah dilaporkan oleh warga kepada Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat (DPRK) Abdya.
Diketahui bahwa, permasalahan di PT Bumi Babahrot sudah berulang kali terjadi, bahkan beberapa waktu lalu perusahaan tersebut sempat ditutup, penyebabnya karena puluhan hektar lahan kebun warga tercemar limbah.
Marzuki, salah seorang tokoh masyarakat mengatakan, seharusnya perusahaan dapat membuka peluang kerja untuk warga sekitar, sehingga dapat menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Abdya.
"Untuk lebih spesifiknya, pihak perusahaan seharusnya menciptakan lapangan pekerjaan terutama bagi warga yang berada di ruang lingkup perusahaan, tapi ini mereka malah mempersempit lapangan pekerjaan," ujar Marzuki kepada awak media.
Dia juga mengaku menyayangkan sikap perusahaan yang diduga tidak peduli terhadap warga sekitar, bahkan perusahaan justru memprioritaskan warga luar untuk dipekerjakan di area pertambangan.
"Jika ini semakin dibiarkan, maka kami yang berada di sekeliling perusahaan hanya akan menjadi penonton di negeri sendiri," sebutnya.
Selain itu, tambah Marzuki, masyarakat tidak berlaku apatis dengan berdirinya perusahaan di wilayahnya, bahkan warga ikut memberikan dukungan terhadap perusahaan dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.
"Seharusnya perusahaan bisa membuka mata dan memberi peluang kerja seluas-luasnya untuk masyarakat, demi terciptanya kedamaian, kerukunan dan meningkatkan ekonomi masyarakat," tutur Marzuki.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRK Abdya, Tgk Mustiari membenarkan bahwa ia telah menerima laporan dari warga terkait dengan ketidakpedulian PT Bumi Babahrot terhadap warga sekitar area tambang.
"Iya benar. Warga melaporkan mereka tidak mendapat haknya dari perusahaan, terlebih terkait dengan lowongan pekerjaan," ungkap Mustiari.
Padahal, tambah Mus Seudong sapaan akrab Tgk Mustiari, kehadiran perusahaan di tengah masyarakat dapat membantu dan ikut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran didaerah.
"Mereka (perusahaan) harusnya peka dan peduli terhadap kepentingan masyarakat, terlebih warga di sekitar perusahaan," sebutnya.
Kader Partai Aceh tersebut menegaskan, apabila pihak perusahaan abai akan kepentingan masyarakat, maka pihaknya akan melakukan langkah dan upaya sesuai dengan prosedur untuk membekukan izin tambang bijih besi PT Bumi Babahrot.
"Jika perusahaan tidak peduli, lebih baik aktivitas perusahaan dihentikan sementara. Dan pun jika hal ini tidak segera diselesaikan, kita akan melakukan upaya pembekuan izin tambang hingga perusahaan bisa memenuhi permintaan warga sesuai dengan aturan," pungkas Mus Seudong.
Menanggapi hal itu, Eksternal Relations PT Bumi Babahrot, Sukardi Thamrin mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya membuka peluang kerja untuk masyarakat, terutama bagi warga sekitar perusahaan.
Namun, sebutnya, saat ini PT Bumi Babahrot baru membentuk manajemen baru, setelah sebelumnya ada pemutusan kontrak dengan vendor yang mengakibatkan aktivitas perusahaan pertambangan terhenti.
"Sekarang perusahaan belum melaksanakan upaya penambangan bijih besi, masih tahap pembangunan crusher dan merapikan jalan di area," jelas Sukardi.
Kemudian, sebut dia, perusahaan juga masih belum melaksanakan produksi penambangan dan pengapalan (penjualan), sehingga pekerja yang dibutuhkan masih sangat teknis dan terbatas.
Dia membeberkan, selama ini pekerja yang bekerja di PT Bumi Babahrot juga dinominasi oleh warga setempat, bahkan mencapai persentase 60 persen lebih adalah pekerja yang berasal dalam Kecamatan Babahrot.
"Ke depan, jika perusahaan akan kembali melakukan aktivitas pertambangan, maka pihaknya akan merekrut tenaga kerja dan diprioritaskan bagi warga yang berdomisili di lingkungan perusahaan," katanya.
Sukardi juga meminta dukungan dari masyarakat agar perusahaan PT Bumi Babahrot dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman, demi kemakmuran dan kesejahteraan khususnya masyarakat setempat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dinilai Abai Pemanfaatan Tenaga Kerja Lokal, Warga Minta PT Bumi Babahrot Hentikan Aktivitas Tambang
Pewarta | : T. Khairul Rahmat Hidayat |
Editor | : Faizal R Arief |