TIMES ACEH, JAKARTA – Sebagai ormas terbesar di Indonesia, suara Nahdhiyin (NU) diperebutkan karena dipandang sebagai pembeda dan sekaligus penentu kemenangan, termasuk dalam pertarungan Pilpres 2019.

Menurit hasil survei terbaru LSI Denny JA, duet Jokowi- KH Ma'ruf Amin berhasil meraih dukungan kalangan NU dalam rentang 60,4-70,3 persen. Sementara duet Prabowo-Sandi di pemilih NU berada dalam rentang 29,7-39,6 persen.

"Berdasarkan afiliasi organisasi keagamaan, Jokowi-Ma'ruf unggul telak di kelompok NU, dengan perolehan rentang 60,4-70,3 persen. Sementara itu, Prabowo-Sandi di pemilih NU dalam rentang 29,7-39,6 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (12/4/2019).

Ardian juga memaparkan hasil survei pada segmen pemilih Muslim tanpa melihat afiliasi, dan hasilnya tetap sama, Jokowi unggul telak atas Prabowo. Keunggulan capres petahana itupun tidak bisa dilampaui Prabowo bahkan dengan simulasi batas bawah dan batas bawah.

"Jika dukungan Jokowi-Ma'ruf di pemilih muslim menggunakan batas bawah, yaitu 54,9 persen, sedangkan dukungan Prabowo-Sandi di pemilih muslim menggunakan batas atas 45,1 persen, maka pasangan Jokowi-Maruf tetap unggul di pemilih muslim dengan keunggulan sebesar 9,8 persen," jelas Ardian.

Bukan cuma di pemilih NU, Ardian juga menyebutkan Jokowi juga relatif unggul pada pemilih Muslim yang berafiliasi dengan ormas Muhammadiyah dan yang lain.

"Jokowi-Mar'uf pun relatif unggul di pemilih yang berafiliasi dengan Muhammadiyah maupun mereka yang menyatakan tak berafiliasi dengan organisasi Islam mana pun," tutup Ardian.

Survei ini dilakukan pada rentang tanggal 4-9 April 2019. Metode pengumpulan data sampel adalah melalui wawancara secar tatap muka terhadap 2.000 responden di 34 provinsi se-Indonesia yang dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error survei ini adalah 2,2 persen. Dan dibiayai sendiri oleh pihak LSI Denny JA. (*)