TIMES ACEH, BANDA ACEH – Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar membantah keras dugaan hilangnya 80 ton bantuan logistik untuk masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor di wilayahnya. Ia menegaskan isu tersebut tidak benar dan berpotensi merusak kepercayaan publik, khususnya para donatur.
“Katanya Bener Meriah menggelapkan 80 ton bantuan bencana, ini artinya isu yang tidak baik,” kata Tagore Abubakar dalam rekaman video yang diterima di Banda Aceh, Selasa malam (16/12/2025), mengutip ANTARA.
Sebelumnya, dalam konferensi pers terkait perpanjangan status tanggap darurat bencana Aceh pada Rabu malam (11/12/2025), Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengaku menerima laporan adanya bantuan logistik sebanyak 80 ton yang disalurkan ke wilayah tengah Aceh diduga hilang. Gubernur pun meminta agar persoalan tersebut ditelusuri oleh aparat penegak hukum.
Menanggapi hal itu, Tagore menilai penyebaran isu tanpa kejelasan justru dapat memperburuk situasi di tengah upaya pemulihan pascabencana. Ia mengingatkan bahwa kabar tersebut bisa menghilangkan kepercayaan donatur dan pihak-pihak yang selama ini membantu masyarakat terdampak di Bener Meriah dan Aceh Tengah.
“Isu seperti ini bisa membuat orang takut memberi bantuan. Demi Allah, satu sen pun tidak kita makan,” tegas mantan anggota DPR RI asal Aceh tersebut.
Tagore juga meminta agar isu dugaan hilangnya bantuan tidak “digoreng” di tengah kondisi masyarakat yang masih membutuhkan ketenangan. Jika memang terdapat dugaan pelanggaran, ia mempersilakan pihak terkait untuk melakukan penyelidikan langsung tanpa menyebarkan kabar yang belum terbukti.
Ia memastikan, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah telah membentuk sistem pengawasan ketat terhadap penggunaan dana dan distribusi bantuan. Termasuk bantuan pemerintah pusat, salah satunya dukungan anggaran sebesar Rp4 miliar per daerah, yang sangat membantu proses penanganan bencana.
“Pemerintah dan rakyat terus bergerak. Bantuan akan sampai ke seluruh desa, baik yang diantar langsung maupun melalui jalur udara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tagore mengapresiasi sikap masyarakat Bener Meriah yang dinilainya kooperatif dan menjunjung tinggi semangat gotong royong dalam membantu penyaluran bantuan. Menurutnya, saat ini pemerintah daerah mulai fokus pada tahapan pemulihan berikutnya agar kehidupan masyarakat kembali normal.
“Alhamdulillah rakyat kita saling membantu. Sekarang kita berpikir ke tahapan selanjutnya,” kata Tagore Abubakar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati Bener Meriah Bantah Isu Hilangnya 80 Ton Bantuan
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |