https://aceh.times.co.id/
Pendidikan

Gandeng UIN Ponorogo, IAIT Pacitan Mantapkan Empat Pilar Transformasi Pendidikan

Minggu, 06 Juli 2025 - 21:49
Gandeng UIN Ponorogo, IAIT Pacitan Mantapkan Empat Pilar Transformasi Pendidikan Workshop dosen dan tenaga kependidikan IAIT Pacitan. (FOTO: IAIT For TIMES Indonesia)

TIMES ACEH, PACITAN – Institut Agama Islam Attarmasi Pacitan (IAIT Pacitan) terus berbenah untuk menyiapkan lulusan yang tak hanya kompeten, tetapi juga relevan dengan kebutuhan zaman.

Langkah serius itu ditandai dengan penyelenggaraan workshop pengembangan institusi selama dua hari pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025, yang menggandeng langsung UIN Ponorogo.

Workshop yang berlangsung di aula multipurporse IAIT Pacitan, ini memfokuskan pembahasan pada empat pilar utama penguatan kampus. 

Keempat pilar tersebut meliputi penyesuaian kurikulum berbasis OBE, peningkatan sistem penjaminan mutu internal, optimalisasi penelitian dan pengabdian masyarakat, serta transformasi tata kelola menuju era digital.

Workshop-2.jpg

Wakil Rektor Pelaksana Harian IAIT Pacitan, Dr. Ali Mufron, menegaskan transformasi yang dilakukan IAIT Pacitan bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk keseriusan kampus dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

“Kami tidak lagi menggunakan pendekatan tradisional yang fokus pada proses pembelajaran semata, namun lebih pada hasil lulusan,” tegas Dr. Ali Mufron, Minggu (6/7/2025).

Menurutnya, penerapan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) menjadi kunci dalam memastikan setiap lulusan benar-benar kompeten, siap kerja, dan mampu beradaptasi dengan dinamika dunia profesional maupun sosial.

Sebagai contoh, lulusan dari Program Studi Pendidikan Islam di IAIT Pacitan diharapkan bukan hanya mengajar, tetapi juga mampu mentransformasi lembaga pendidikan agar berorientasi pada mutu. 

Sementara itu, dari Fakultas Hukum Keluarga Islam, harapannya lulusan dapat menjadi agen perubahan, memahami hukum Islam secara utuh, serta tak mudah terjebak persoalan hukum yang merugikan.

“Dari Fakultas Ekonomi, harapan kami bisa menciptakan ekonomi kreatif dan mandiri,” tambah Dr. Ali Mufron.

Kurikulum yang sedang dirancang ini tak hanya menekankan kompetensi teoritis, melainkan juga keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.

Langkah tersebut diharapkan membuka peluang lebih luas bagi para alumni IAIT Pacitan dalam memperoleh pekerjaan yang layak sesuai bidangnya.

Fokus pada Mutu dan Tata Kelola Modern

Pilar kedua yang menjadi perhatian utama IAIT Pacitan adalah peningkatan sistem penjaminan mutu internal. Hal ini dilakukan agar standar pengelolaan kampus selaras dengan prinsip Good University Governance (GUG).

“Kami ingin sistem penjaminan mutu internal kami mendekatkan diri dengan aturan terbaru yang berorientasi pada pengelolaan perguruan tinggi yang baik, sehingga kami bisa menjadi perguruan tinggi yang berkualitas,” jelasnya.

Tak hanya berhenti pada dokumen administratif, IAIT Pacitan juga mulai menerapkan penggunaan aplikasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk mempermudah monitoring dan evaluasi proses akademik. Bahkan standar nasional pembiayaan mahasiswa pun sudah diperhitungkan selama setahun. 

Workshop-3.jpg

Dalam workshop ini juga ditegaskan pentingnya mendokumentasikan seluruh aktivitas pembelajaran dengan sampel visual. Hal ini menjadi bukti akuntabilitas sekaligus portofolio kualitas pengajaran di kampus.

Berikut beberapa langkah praktis yang disepakati dalam rangka menunjang sistem penjaminan mutu dan digitalisasi:

  • Pembuatan website program studi untuk arsip sistem
  • Upload file PDF standar dan pedoman akademik
  • Penetapan peran file mulai tingkat institusi, fakultas, hingga prodi
  • Penetapan identitas administrasi yang seragam
  • Dosen dengan kualifikasi S3 wajib mengajar di semua prodi
  • Target publikasi dosen: minimal satu jurnal setiap semester
  • Penyediaan sub domain website untuk tiga fakultas beserta prodi masing-masing

Dorong Penelitian Aplikatif dan Pengabdian Masyarakat

Pada pilar ketiga, IAIT Pacitan menaruh perhatian besar pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang bukan hanya bersifat teoritis atau normatif, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata atas persoalan di lapangan.

“Harapan kami dari penelitian ini juga bisa menghasilkan solusi, memiliki tampak atau impak yang nyata, baik di dunia kerja maupun di dunia lain,” papar Dr. Ali Mufron.

Pendekatan ini diambil agar riset dosen maupun mahasiswa benar-benar memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Dengan demikian, IAIT Pacitan tidak hanya menjadi lembaga akademik, tetapi juga agen perubahan sosial yang konkret.

Selain itu, IAIT Pacitan berkomitmen agar para dosennya tetap produktif menulis dan mempublikasikan karya ilmiah bereputasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

 Dr. Ali Mufron optimistis hal ini dapat tercapai mengingat mayoritas tenaga pengajar di kampus tersebut masih berusia produktif.

“Kami berkomitmen bahwa dosen-dosen kami masih produktif, masih muda semuanya, sehingga bisa menulis karya ilmiah yang bagus dan bereputasi,” tegasnya.

Menuju Kampus Digital Berdaya Saing Global

Sementara itu, pilar terakhir menitikberatkan pada transformasi tata kelola perguruan tinggi dari sistem manual menjadi digital. Menurut Dr. Ali Mufron, digitalisasi ini akan membawa efisiensi sekaligus transparansi dalam manajemen kampus.

“Prinsip tata kelola ini adalah menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Kami tidak lagi menggunakan sistem manual, tetapi menggunakan sistem digital,” ungkapnya.

Dalam praktiknya, sistem ini akan mempermudah proses administrasi akademik, keuangan, hingga pelaporan kegiatan kampus. Semua data akan tersimpan rapi dan dapat diakses dengan lebih cepat oleh pihak terkait.

Komitmen Jadi Perguruan Tinggi Islam Unggulan

Dengan penguatan empat pilar ini, IAIT Pacitan menunjukkan keseriusannya dalam menjadi perguruan tinggi Islam yang modern, adaptif, serta memiliki daya saing tinggi. Workshop bersama IAIN Ponorogo ini menjadi momentum penting untuk mempercepat seluruh proses transformasi yang telah dirancang.

Dalam jangka panjang, IAIT Pacitan berharap tak hanya mengejar status akreditasi semata, tetapi juga membangun reputasi sebagai kampus yang diperhitungkan di kancah nasional maupun internasional.

Semua upaya ini bermuara pada tujuan akhir yakni menghasilkan lulusan yang cakap, berkarakter, serta mampu memberi kontribusi positif bagi masyarakat.

Melalui langkah strategis ini, IAIT Pacitan optimistis dapat menjawab tantangan zaman sekaligus mengokohkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terdepan di wilayah Jawa Timur bahkan Indonesia. (*) 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Aceh just now

Welcome to TIMES Aceh

TIMES Aceh is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.